Wednesday, June 1, 2011

ANATOGRAFI : Art Photography Exhibition

Masyarakat kita merupakan masyarakat yang hidup dalam kebudayaan visual yang terbiasa memahami segala sesuatu lebih mudah dengan menggunakan citraan-citraan. Keterbiasaan ini diperkuat oleh media yang demikian intens
menyuguhkan berbagai visual demi membangun opini bagi berita yang disuguhkan, baik itu media cetak maupun elektronik. Selain itu dalam kehidupan sehari-hari citraan dapat ditemukan pada spanduk iklan, kemasan makanan, poster acara musik, sampai stiker di angkutan umum. Segala citraan ini dibuat dengan dasar tujuan yang sama, yaitu membentuk persepsi maupun opini dari masyarakat. Begitu penting peran visual sehingga kehadirannya begitu mempengaruhi pola pikir dan komunikasi dari masyarakat itu sendiri.

Kehadiran berbagai citraan ini tentu tak dapat dipisahkan dari peran fotografi. Seluruh bentuk visual yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari hampir semuanya menggunakan teknik tersebut. Sebagai teknologi yang terus berkembang, fotografi pada awalnya memang berfungsi sebagai alat perekam, membekukan sebuah moment atau kejadian tertentu. Oleh karena itu, foto dianggap sebagai "bukti" otentik mengenai suatu peristiwa. Sehingga masyarakat pasti mempercayai keotentikan sesuatu melalui fotografi, karena ia adalah indeks dari kenyataan.

------------------------------------------------------------

“ANATOGRAFI” sendiri diambil dari gabungan kata ‘anatomi’ dan ‘fotografi’. Tentang ‘fotografi’ sendiri sudah dijelaskan sebelumnya, sedangkan ‘anatomi’, yang berasal dari bahasa Yunani ‘anatomia’, adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa cabang ilmu anatomi adalah anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia. Inti dari pameran ini adalah mengangkat ‘tubuh’ yang menjadi inti dari ‘anatomi’ itu sendiri, menjadi representasi maupun ekspresi dari nilai-nilai budaya termasuk keyakinan atau kepercayaan tertentu tentang agama, politik, dan identitas sosial. Mengapa banyak seniman kontemporer berfokus pada tubuh? Dalam beberapa kasus, fokus ini adalah hasil dari sikap aktivis terhadap pembuatan, di mana pribadi menjadi politik.

Dalam mengeksplorasi tema tubuh, para seniman kontemporer ini menciptakan karya foto dengan memanfaatkan berbagai strategi dan motif fotografi, mereka berurusan dengan tubuh melalui cara yang tidak biasa yakni dengan menggandakan, memecah-belah, mengisolasi bagian tubuh, ataupun menunjukkan organ dan unsur lain interior tubuh.

-Kara Andarini & Claudia Dian-

Seniman :
Adhya Ranadireksa
Antonio Sebastian Sinaga
Debbie Tea
Dimas Arif Nugroho
Henrycus N. Sunargo
Jabbar Muhammad
M. R. Adytama Pranada

Pengantar Pameran : Jabbar Muhammad & Annisa Rahadi
Accoustic Performance by: Etza Meisyara

Opening & Artist Talk :
Jumat, 3 Juni 2011
Pukul 16.00 wib

Galeri Padi Art Ground 

Jl. Ir. H. Djuanda No. 329
Bandung, Indonesia
Pameran berlangsung sampai 11 Juni 2011

No comments:

Post a Comment